Stop Dreaming Start Action

Stop dreaming start action sebuah tema kontes SEO paling bergengsi yang pernah diselenggarakan di negeri ini. Frase Stop Dreaming Start Action sesungguhnya mengandung makna yang amat dalam. Stop dreaming start action pun dapat ditilik dari berbagai segi. Stop dreaming start action mempunyai dua poin yang sangat penting, yaitu dreaming (mimpi) dan action (tindakan).

Mimpi. Sebuah kata yang sangat lazim dan pengalaman yang sangat lumrah bagi setiap orang. Meskipun sangat lumrah, tetapi tetap saja mengandung misteri. Berbagai teori, baik yang bersifat klinis-akademis sampai yang berbau mistis telah dipikirkan manusia untuk menguak misteri mimpi (dream). Yang paling terkenal adalah Sigmund Freud, pendiri mazab psikoanalisis, mengemukakan bahwa mimpi (dream) merupakan proyeksi dari kondisi alam bawah sadar. Alam bawah sadar menampung pengalaman-pengalaman dan harapan-harapan yang direpresi (tertekan) atau diingkari keberadaannya. Terlepas benar apa tidak teori tersebut, teori itu sebenarnya tidak tuntas menjelaskan kata mimpi (dream) itu sendiri. Sigmund Freud memang tidak bermaksud menjelaskan kata mimpi, tetapi pengalaman bermimpi (dreaming) yang terjadi saat orang tidur. Tetapi, bagaimana dengan mimpi dalam pengertian harapan yang dipikirkan orang ketika terjaga, dalam keadaan sadar? Mimpi yang seperti ini tentu tidak termasuk dalam bahasan teori mimpi dalam psikoanalisis. Tetapi mimpi yang seperti ini adalah mimpi yang menjadi bidang para motivator untuk menggarapnya.

Bahkan banyak motivator kawakan yang menyarankan kita untuk berani bermimpi. "Bermimpilah seperti apa dirimu yang kau inginkan, dan berusahalah mewujudkannya." Sepertinya begitulah dalil dari setiap mentor kesuksesan kepada kliennya. Ada dua kata kunci, yaitu 'bermimpi' dan 'berusaha', dreaming and action. Dalam konteks ini, bermimpi (dreaming) adalah sebuah cita-cita, perencanaan, idealisme, atau harapan akan capaian-capaian tertentu dalam hidup. Tanpa itu semua, usaha (action) tidak akan terarah. Dengan begitu, tidak ada pula ukuran bahwa sebuah usaha (action) telah mencapai sasarannya (goal). Maka, bermimpi (dreaming) adalah salah satu tahapan yang tidak boleh ditiadakan dalam sebuah upaya mencapai kesuksesan.

Bermimpi (dreaming) memang bukanlah sesuatu yang sulit. Bahkan bermimpi jauh lebih mudah dari mengunyah makanan yang paling lunak. Karena begitu mudahnya, sehingga sebagian orang terfiksasi pada tahap ini. Akhirnya orang tersebut tidak mengalami perkembangan sedikitpun karena terpesona oleh impian-impian semu belaka. Dalam konteks inilah, seorang Joko Susilo menyuarakan dengan lantang, Stop Dreaming Start Action. Maksudnya adalah, bermimpi (dreaming) hanyalah sebuah tahap menetapkan rencana dan cita-cita. Tetapi, setelah itu, segeralah berusaha untuk mewujudkannya (action). Dan, tahap inilah yang paling menentukan, apakah kita akan sukses atau tidak. Dengan seruan stop dreaming, start action, Joko Susilo bermaksud mengajak kita membuang kemalasan yang merupakan penghalang utama kita untuk sukses dalam bidang apapun. Seyogyanya kita menjadi tukang kerja, bukan tukang mimpi, dengan begitu kita akan menjadi tukang sukses.

(Artikel ini saya tulis dalam rangka mengikuti kontes SEO yang diselenggarakan oleh Bapak Joko Susilo dengan tema Stop Dreaming, Start Action.)