Politisipun Butuh Keyword yang Jitu

Seorang sahabat saya memposting dalam situsnya tentang keyword-keyword yang paling banyak diburu (dalam satu minggu terakhir). Hal ini membuat saya berpikir ternyata begitu pentingnya keyword bagi seorang blogger. Yah, memang sangat penting bagi seorang blogger yang menginginkan blognya dibanjiri pengunjung. Layaknya media massa manapun bila ingin laris manis mesti memburu berita-berita yang paling fresh dan hangat. Tetapi tidak semua media menganut prinsip seperti itu. Semua tergantung visinya. Media yang "ngepop" memang selalu menyajikan materi-materi yang populer. Media-media ini dalam suatu peta mainstream kita kelompokkan dalam kategori "the follower". Mengikuti arus pasar yang diharapkan dapat mengalirkan keuntungan berlimpah-ruah. Tetapi ada juga media yang tidak terpancing dengan issue-issue yang sedang naik daun, tetapi tetap konsisten memproduksi issue-issue sendiri. Media seperti ini biasanya kurang populer. Dalam peta mainstream media seperti ini dikategorikan sebagai "the trend setter".

Untuk berhasil menjadi trend setter memang dibutuhkan suatu energi yang besar, yang mampu mendobrak gempuran budaya pop. Kebanyakan media yang mencoba memposisikan diri sebagai trend setter berakhir dengan tragis. Oleh sebab itu, mereka yang 'tahu diri' lebih memilih menjadi follower. Mengapa harus repot-repot? Bukankan dengan begini lebih menguntungkan? Begitulah keadaannya.

Begitu kuatnya budaya pop dalam masyarakat kita sehingga dalam kancah Pemilu pun, siapa yang populer maka dia akan mendapatkan dukungan massa yang banyak. Lihat saja perolehan suara para artis cenderung lebih banyak ketimbang politisi senior dan akademisi. Nah, dalam suasana politik populer seperti ini, orang harus populer dulu untuk bisa memendapatkan dukungan. Setelah mendapatkan dukungan, mainkanlah peran yang anda ingin mainkan.

Anda ingat tokoh-tokoh idealis dari awal berjalannya reformasi? Sebut saja Sri Bintang Pamungkas, Budiman Sujatmiko, Mochtar Pakpahan, etc. Mereka yang awalnya sangat idealis dan berani melawan arus, nyatanya partai mereka tidak mendapatkan dukungan. "Jangan coba-coba minggir ke arah kiri ya, Indonesia menderita 'kiri-phobia'...." begitu nasihat yang dapat kita berikan kepada rekan-rekan itu, "kecuali kalau Anda merasa lebih kuat dari Soeharto.... ya silahkan..."

Nah, para pendatang baru di blantika politik mesti memahami situasi seperti ini. Kalau tidak, RSJ memang telah dipersiapkan untuk mereka. Untuk mendapat dukungan, jadilah populer. Bagaimana caranya? Yang ini terus terang saya tidak begitu tahu. Kalau saya tahu, tentu saya sudah lebih populer ketimbang Anda... Tapi sebagai seorang blogger (inipun newbie) saya hanya bisa menyumbang pemikiran dengan beranalogi dari dunia blogging. Pilihlah keyword yang tepat, keyword yang lagi hot.

Keyword, secara harafiah kita terjemahkan sebagai 'kata kunci'. Jangan remehkan dua kata sederhana itu ya, terutama kata yang terakhir itu 'kunci'. Kunci adalah pembuka akses. Bagaimana Anda bisa masuk ke dalam hati massa, dicintai, dihormati, diharapkan... etc. Dimana atau bagaimana cara menemukan 'kunci' itu? Carilah pada 'harapan' yang dimiliki oleh massa. Di sanalah keyword yang paling bagus untuk anda mainkan. Akan tetapi, catatan penting, jangan sampai keyword Anda membuat 'massa' Anda merasa tertipu. Ingat, loyalitas mereka seperti angin, bisa datang dan pergi. Buatlah kerasan massa itu dengan 'postingan' yang sesuai. Jangan obral janji, sebab ada masanya Anda akan ditinggalkan pergi.... (ih... ngeri...)

Mungkin ada yang berpikir dalam hati ketika membaca tulisan ini, "jangan teori melulu dong... contoh konkretnya bagaimana...?" Wah.... ya maaf... aku hanya seorang blogger... itupun baru belajar blogging ...